M11 Jawaban Latihan Soal
Pilihan Ganda (20 Soal + Jawaban Lengkap)
1. Apa yang dimaksud dampak lingkungan akibat aktivitas proyek?
Jawaban: perubahan lingkungan fisik, biologis, sosial, ekonomi, dan budaya akibat aktivitas proyek.
2. Apa kepanjangan dari AMDAL?
Jawaban: Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
3. Tujuan utama EIA (Environmental Impact Assessment) adalah untuk?
Jawaban: Memandu pengambilan keputusan untuk meminimalkan dampak lingkungan.
4. Salah satu contoh dampak positif pada lingkungan adalah?
Jawaban: peningkatan kualitas air melalui sistem pengolahan limbah.
5. Tahap awal dari proses penilaian dampak lingkungan disebut?
Jawaban: Screening.
6. Metode yang digunakan untuk mengevaluasi dampak ekologis disebut?
Jawaban: Matriks Leopold.
7. Prinsip ‘3R’ dalam pengelolaan limbah adalah?
Jawaban: Reduce, Reuse, Recycle.
8. Standar internasional untuk sistem manajemen lingkungan adalah?
Jawaban: ISO 14001.
9. Dampak lingkungan yang bersifat sementara dan bisa dipulihkan disebut?
Jawaban: Dampak yang dapat dipulihkan setelah proyek selesai.
10. Tujuan konservasi lingkungan melalui EIA adalah?
Jawaban: melindungi biodiversitas dan jasa ekosistem.
11. Salah satu tantangan dalam penyusunan dokumen EIA adalah?
Jawaban: kurangnya kapasitas teknis penyusun dokumen.
12. Contoh tindakan mitigasi untuk mengurangi pencemaran udara adalah?
Jawaban: pemasangan filter udara untuk mengurangi emisi.
13. Apa tujuan scoping dalam EIA?
Jawaban: memprioritaskan dampak lingkungan berdasarkan signifikansi.
14. Tujuan konsultasi publik dalam EIA adalah untuk?
Jawaban: meningkatkan transparansi dan partisipasi masyarakat.
15. Contoh penggunaan energi terbarukan dalam proyek adalah?
Jawaban: pemanfaatan panel surya untuk energi terbarukan.
16. Salah satu dampak yang disoroti dalam perubahan iklim adalah?
Jawaban: emisi karbon yang berkontribusi pada perubahan iklim.
17. Life‑cycle assessment (LCA) mengevaluasi dampak dari?
Jawaban: teknologi dari produksi hingga pembuangan.
18. Penggunaan teknologi ramah lingkungan dapat membantu dalam?
Jawaban: pengurangan emisi karbon.
19. Tujuan utama konsultasi masyarakat adalah?
Jawaban: untuk mengurangi konflik sosial dan meningkatkan legitimasi proyek.
20. Salah satu risiko dalam tahap scoping adalah?
Jawaban: bias dalam scoping akibat tekanan pengembang.
---
2. Jawaban Esai/Uraian (10 Soal)
1. Perbedaan Dampak Positif dan Negatif
Dampak positif menguntungkan lingkungan atau komunitas—misalnya peningkatan akses transportasi atau kualitas air. Dampak negatif menimbulkan kerusakan seperti polusi udara, degradasi ekosistem, atau gangguan sosial. Identifikasi kedua jenis penting untuk perencanaan mitigasi yang seimbang.
2. EIA sebagai alat strategis
EIA memberikan data ilmiah terkait potensi dampak lingkungan, sehingga proyek bisa dirancang ulang agar lebih berkelanjutan. Contoh: reklamasi pantai di Jakarta menyisakan zona mangrove berdasar rekomendasi EIA.
3. Tahapan EIA dan kontribusinya
Screening: menentukan kebutuhan EIA
Scoping: mengidentifikasi dampak utama
Pengumpulan data: fondasi analisis
Analisis dampak: menilai potensi efek
Mitigasi: merumuskan solusi
Penyusunan dokumen: menyajikan secara sistematis
Konsultasi publik: meningkatkan keterlibatan
Pemantauan & evaluasi: memastikan efektifitas mitigasi
4. Penerapan 3R dalam konstruksi
Reduce dengan memilih bahan efisien, Reuse menggunakan kembali formwork atau kayu penyangga, Recycle mengolah sisa beton dan aspal menjadi material dasar konstruksi.
5. Peran Teknologi Hijau
Panel surya menyediakan listrik di lokasi terpencil, mengurangi penggunaan genset. Sistem daur ulang air hujan menekan ketergantungan pada air tanah—menunjukkan efisiensi dan keberlanjutan.
6. Pendekatan ekosistem di DAS
Mempertahankan hutan hulu untuk mengontrol sedimentasi, mengatur aliran sungai menyerupai kondisi alami, sehingga habitat air tetap terjaga.
7. Tantangan dan solusi AMDAL
Tantangan: kualitas dokumen rendah, lemahnya penegakan hukum, tekanan pengembang saat scoping. Solusi: pelatihan teknis, audit AMDAL independen, transparansi regulasi, dan sanksi tegas.
8. Keterlibatan komunitas dalam EIA
Masyarakat dapat bantu identifikasi situs budaya atau daerah rawan banjir. Keterlibatan simbolis saja dapat menimbulkan konflik; solusinya adalah keterlibatan sejak awal melalui dialog dan forum partisipatif.
9. Penggunaan AHP dalam evaluasi dampak
AHP membandingkan dampak secara sistematis—misalnya dalam PLTU, udara lebih signifikan dari kebisingan, sehingga fokus di emisi.
10. Pentingnya indikator kinerja lingkungan
Contoh indikator: kualitas air (TSS, pH, DO), populasi flora/fauna akuatik, volume sedimentasi. Dengan indikator ini, efektivitas mitigasi dapat diukur dan diperbaiki.
---
3. Studi Kasus – Visantoro (Furniture)
Visantoro adalah perusahaan manufaktur furniture yang berencana membangun fasilitas produksi baru berkapasitas besar. Proyek ini berpotensi menimbulkan tiga dampak negatif utama berikut:
1. Penggundulan hutan kayu, yang bisa menurunkan keanekaragaman hayati dan menambah risiko erosi, dampak signifikan bagi Visantoro terutama dari perspektif K3—karena mengubah ekosistem kerja dan keamanan material dari sumber yang tidak lestari.
2. Polusi air dan limbah kimia dari proses finishing dan pelapisan dapat mencemari lingkungan sekitar, menimbulkan risiko kesehatan bagi pekerja dan komunitas.
3. Gangguan sosial pada komunitas lokal, terutama jika lokasi pabrik mengurangi akses warga terhadap tambang kayu atau lahan sumber mata pencaharian mereka.
Untuk mengatasi ketiganya, Visantoro dapat menerapkan strategi mitigasi sebagai berikut:
Menetapkan zona konservasi dan mensyaratkan pemasok untuk menggunakan kayu FSC dan kayu daur ulang, serta merehabilitasi kawasan gundul sebagai bagian dari tanggung jawab perusahaan.
Membangun instalasi pengolahan air limbah dan sistem daur ulang, serta memasang teknologi aman seperti filter dan ventilasi sesuai standar ISO 14001 untuk mencegah pencemaran dan menjaga keselamatan pekerja.
Menggandeng masyarakat dalam penyusunan rencana kerja, menyediakan pelatihan pembuatan aksesori kayu atau furniture ringan kepada warga sekitar, serta menetapkan prinsip dialog terbuka untuk menjaga hubungan harmonis.
Visantoro juga harus melibatkan komunitas sejak tahap perencanaan (scoping dan konsultasi publik) untuk memetakan dampak sosial dan teknis lokal. Proses ini dapat difasilitasi melalui forum dialog rutin dan kontrak sosial untuk memastikan transparansi selama pelaksanaan. Perusahaan perlu juga menyusun indikator lingkungan—seperti kualitas air dan udara di area pabrik, jumlah pohon kayu yang direhabilitasi—dan melakukan pemantauan berkala untuk mengevaluasi efektivitas upaya mitigasi.
Dengan pendekatan ekosistem dan teknologi hijau, serta sinergi antara K3, keberlanjutan, dan pemberdayaan komunitas, Visantoro dapat meminimalkan dampak negatif sekaligus memperkuat legitimasi sosial proyeknya.
Komentar
Posting Komentar